01 Agustus 2023 In Berita

Penulis: Febriyenti

ISBN: 

Bahasa: Indonesia

Cetakan: Pertama, 2023

Jumlah Halaman: 

Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm

 

Sinopsis :

Bahan aktif obat dapat berasal dari tumbuhan, hewan dan mineral. Pada buku ini dibahas sumber bahan aktif obat yang berasal dari hewan yaitu Belut (Monopterus albus). Belut termasuk famili ikan. Belut kaya dengan protein, asam amino dan asam lemak. Nutrisi ini sangat diperlukan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan memperbaiki sel yang rusak. Karena bentuk belut yang sedikit beda dengan bentuk ikan lainnya maka sebagian masyarakat tidak suka mengkonsumsi belut, sementara kandungan nutrisinya sangat tinggi. Disamping itu jika dimasak pun, belut tidak dapat disimpan dalam jangka waktu lama. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah di atas maka diformulasikan lah belut menjadi sediaan tablet dan kapsul untuk suplemen kesehatan yang sangat praktis dikonsumsi dan memiliki daya simpan yang lebih lama. Kandungan nutrisi belut yang tinggi tadi juga dapat mempercepat penyembuhan luka. Dibuatlah obat luka yang mengandung ekstrak belut yang berfungsi sebagai penutup luka dan sekaligus dapat mempercepat penyembuhan luka. Obat luka ini dibuat dalam tiga bentuk sediaan yaitu gel, membran dan spray. Masing-masing sediaan memiliki kelebihan dan kekurangannya. Semua diuraikan di dalam buku ini.

02 Maret 2023 In Berita

Penulis: Prof. Dr. Yetria Rilda, M.S

ISBN: 

Bahasa: Indonesia

Cetakan: Pertama, 2023

Jumlah Halaman: 153 halaman

Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm

 

Sinopsis :

Oksida logam merupakan padatan kristal yang terdiri dari oksigen dan logam. Dalam contoh pembentukan oksida logam, oksigen ada sebagai anion dengan bilangan oksidasi -2 dan logam sebagai kation.  Dialam biasanya ditemukan sebagai oksida padat di kerak bumi di mana ada lapisan oksida pada logam.  Rumus umum oksida logam adalah AxOy.  Pada umumnya oksida logam merupakan material semikonduktor. material semikonduktor adalah material yang memiliki sifat antara bahan konduktor dan isolator, dengan perbedaaan energi gap (Eg) masing-masingnya.  Energi gap konduktor adalah (Eg = ≤ 0.95 eV), semikonduktor ( Eg = : 0.95 – 3.5 eV) dan bahan isolator  (Eg ≥ 0.95 eV) (Linsebigler , 1995).  Energi gap adalah suatu celah antara pita valensi (pV) dan pita konduksi (pK), dimana elektron akan berpindah diantara kedua pita tersebut.  Celah energi dari bahan semikonduktor menunjukkan besarnya energi yang dibutuhkan atau diserap untuk membentuk pasangan elektron dan hole (e-, h+).