23 Januari 2024 In Berita

Penulis: Dr. Syafrawati, S.KM., M.Comm Health Sc

ISBN: 

Bahasa: Indonesia

Cetakan: Pertama, 2024

Jumlah Halaman: 88 halaman

Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm

 

Sinopsis :

Buku ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi para praktisi, pemegang kebijakan, akademisi, peneliti maupun masyarakat pada umumnya dalam menambah informasi tentang Kualitas Hidup Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Pada Penderita Diabetes Melitus. Buku ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dalam pengendalian penyakit diabetes melitus dan peningkatan kualitas hidup penderitannya.

16 Januari 2024 In Berita

Penulis: Weriantoni, Wenti Sri Novita

ISBN: 

Bahasa: Indonesia

Cetakan: Pertama, 2024

Jumlah Halaman: 122 halaman

Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm

 

Sinopsis :

Salah satu tujuan pendirian koperasi didasarkan kepada kebutuhan dan kepentingan para anggotanya. Masing-masing kelompok masyarakat yang mendirikan koperasi memilki kepentingan ataupun masyarakat yang mendirikan koperasi memilki kepentingan ataupaun tujuan yang berbeda.
Perbedaan kepentingan ini menyebabkan koperasi dibentuk dalam beberapa jenis sesuai dengan kebutuhan kelompok tersebut. Berbagai macam koperasi lahir seirama dengan aneka jenis usaha untuk memperbaiki kehidupan. Karena banyak macamnya kebutuhan dan usaha untuk memperbaiki kehidupan. Karenanya banyak macamnya kebutuhan dan usaha untuk memperbaiki kehidupan itu, maka lahirlah berbagai jenis koperasi. Dalam garis besarnya dari sekian banyak jenis koperasi tersebut dapat kita bagi menjadi 5 golongan

13 Januari 2024 In Berita

Penulis: Dr. Syahrial, SKM,M.Biomed

ISBN: 

Bahasa: Indonesia

Cetakan: Pertama, 2024

Jumlah Halaman: 77 halaman

Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm

 

Sinopsis :

Kematian ibu hamil masih menjadi masalah utama di seluruh dunia. Organisasi kesehatan tingkat dunia, Word Health Organization (WHO) memperkirakan 800 setiap harinya perempuan meninggal karena masalah maternal mencapai 80%, dan sekitar 99% dari seluruh kematian ibu terjadi di negara berkembang (WHO, 2013). Berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015, AKI di Indonesia mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2015).
Penyakit penyerta kehamilan seperti tuberculois, ginjal, jantung, asma, gangguan hipertensi, hepatitis, malaria, dan diabetes selama kehamilan adalah salah satu kondisi yang menyebabkan tingginya kematian ibu (Koblinsky, 2012). Penyakit penyerta yang sering dialamai ibu hamil adalah Diabetes Mellitus (DM). Ibu hamil yang mengalami penyakit tersebut berisiko memiliki pertumbuhan janin terhambat ini juga berakibat pada buruknya pertumbuhan kepala pada masa prenatal yang dapat berhubungan dengan buruknya keluaran perkembangan saraf. (Kementerian Kesehatan RI, 2018; Syari, Serudji, & Mariati, 2015).
Selain itu, penyakit hipertensi pada ibu hamil juga dapat mempengaruhi panjang bayi baru lahir adalah, hipertensi jika terjadi selama kehamilan mempunyai risiko yang cukup besar bagi ibu dan juga janin yang dikandungnya. Tidak jarang biasanya akan mengalami persalinan lebih awal, baik secara alami maupun melalui tindakan medis sehingga bayi yang dilahirkan prematur.
Anemia juga salah satu penyakit yang harus diwaspadai ibu hamil, karena ibu hamil yang anemia dalam kehamilannya akan memiliki panjang badan yang lebih pendek dibandingkan bayi yang ibunya tidak mengalami anemia. Panjang badan (PB) adalah parameter pertumbuhan yang lebih akurat dan digunakan untuk menilai status perbaikan gizi. Oleh karena itulah, penting bagi ibu hamil untuk menjaga kesehatannya agar mendapatkan bayi dengan panjang lahir normal.

13 Januari 2024 In Berita

Penulis: Dr. Syahrial, SKM,M.Biomed

ISBN: 

Bahasa: Indonesia

Cetakan: Pertama, 2024

Jumlah Halaman: 73 halaman

Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm

 

Sinopsis :

Stunting merupakan kegagalan seorang anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal disebabkan dampak dari kekurangan gizi secara kumulatif dan terus menerus. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan stunting yaitu rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah dan kualitas gizi, pola asuh yang kurang baik, terutama pada praktek pemberian makan bayi dan anak, serta rendahnya akses dan pelayanan terhadap kesehatan. Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar terbaru Kementerian Kesehatan setidaknya 30,8% balita di Indonesia memiliki tinggi badan tidak sesuai dengan usianya atau biasa disebut dengan stunting.
Salah satu permasalahan penting konsumsi pangan Indonesia adalah masih sangat rendahnya kontribusi pangan sumber protein hewani dalam menu makanan sehari-hari. Indonesia sebagai Negara maritim dengan potensi dan produksi sumberdaya perikanan yang tinggi serta ketersediaanya sepanjang tahun membuat ikan menjadi pangan hewani utama yang memungkinkan untuk ditingkatkan konsumsinya. Oleh karena itu peningkatan konsumsi ikan dalam upaya meningkatkan gizi penduduk Indonesia menjadi kebijakan yang diambil pemerintah  melalui berbagai program. Salah satu upaya untuk menurunkan prevalensi balita pendek adalah meningkatkan konsumsi pangan sumber protein, dimana tingkat kecukupan protein dan kalsium menunjukkan hubungan yang signifikan untuk mencegah terjadinya stunting.