09 Mei 2025 In Berita

Penulis : Tinda Afriyani

ISBN: 

Bahasa: Indonesia

Cetakan: Pertama, 2025

Jumlah Halaman: 171 halaman

Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm

 

Sinopsis :

Dalam dunia peternakan, penerapan genetika molekuler semakin berperan penting dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi ternak. Dengan memahami bagaimana gen-gen tertentu berkontribusi terhadap sifat unggul seperti pertumbuhan cepat, ketahanan terhadap penyakit, dan kualitas hasil ternak, para ilmuwan dan peternak dapat mengembangkan strategi seleksi dan pemuliaan yang lebih efektif. Buku ini akan membahas berbagai aspek genetika molekuler yang relevan dengan dunia peternakan, mulai dari konsep dasar genetika molekuler, sejarah perkembangannya, hingga penerapan teknologi genetika dalam pemuliaan dan pelestarian ternak lokal.

30 April 2025 In Berita

Penulis : Fadrian, Sp.PD, SubSp.PTI(K), FINASIM

ISBN: 

Bahasa: Indonesia

Cetakan: Pertama, 2025

Jumlah Halaman: 223 halaman

Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm

 

Sinopsis :

Intoksikasi atau keracunan merupakan kondisi patologis yang timbul akibat paparan zat toksik dalam jumlah yang melebihi ambang toleransi biologis tubuh, dan dapat menyebabkan gangguan fungsional, kerusakan jaringan, hingga kematian. Menurut laporan World Health Organization (WHO), lebih dari 3 juta kasus keracunan pestisida terjadi setiap tahunnya, dengan angka kematian mencapai lebih dari 220.000 jiwa dan sebagian besar terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Di Indonesia, data dari Pusat Informasi Racun dan Obat (PIR) mencatat peningkatan jumlah kasus keracunan akibat bahan kimia rumah tangga dan pestisida dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, data Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) menunjukkan bahwa dari 7.862 kasus kegawatdaruratan pada tahun 2020, sebanyak 3,2% di antaranya merupakan kasus keracunan, dengan 58,6% kasus diakibatkan oleh intoksikasi obat, terutama parasetamol dan benzodiazepin (PIR RSCM, 2020).
Dalam konteks klinis dan toksikologi medis, sumber intoksikasi sangat beragam, mulai dari zat kimia rumah tangga, industri (pestisida, bahan pembersih, logam berat, pelarut organik) dan hewan berbisa. Hewan berbisa seperti ular, tawon, serta beberapa jenis ubur-ubur juga menghasilkan toksin biologis yang dapat menimbulkan reaksi sistemik hingga fatal jika tidak segera ditangani.
Pemahaman terhadap konsep toksikokinetik (absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi) serta toksikodinamik (mekanisme kerja zat toksik pada target organ) menjadi penting untuk menentukan pendekatan diagnosis dan terapi. Prinsip penanganan intoksikasi meliputi stabilisasi awal pasien, dekontaminasi, eliminasi racun dari tubuh, penggunaan antidotum spesifik bila tersedia, serta terapi suportif dan simptomatik. Deteksi laboratorium, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, juga sangat membantu dalam menentukan jenis racun dan tingkat keparahan paparan.

17 April 2025 In Berita

Penulis : Syahrial, Rahmat

ISBN: 

Bahasa: Indonesia

Cetakan: Pertama, 2025

Jumlah Halaman: 84 halaman

Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm

 

Sinopsis :

Penyakit degeneratif merupakan penyakit yang berhubungan dengan proses penurunan fungsi organ tubuh yang biasa terjadi pada usia tua. Disebut penyakit usia tua karena kejadiannya selalu bersangkutan dengan proses degenerasi usia lanjut yang akan berlangsung sesuai waktu dan umur (Noviyanti, 2019). Penyakit degeneratif secara umum didefiniskan sebagai penyakit yang disebabkan oleh proses penurunan fungsi organ tubuh yang umumnya terjadi pada usia tua. Penyakit degeneratif adalah penyakit tidak menular yang berlangsung kronis karena kemunduran fungsi organ tubuh akibat proses penuaan. Bidang kesehatan Indonesia saat ini sedang menanggung beban ganda, karena di satu sisi terjadi peningkatan penyakit degeneratif, sementara di sisi lain penyakit infeksi masih merajalela. Hingga saat ini penyakit degeneratif telah menjadi penyebab kematian terbesar di dunia. Hampir 17 juta orang meninggal lebih awal setiap tahun akibat epidemi global penyakit degeneratif (WHO, 2015). Beberapa contoh penyakit degenaratif yaitu diabetes, kolesterol, dan hipertensi.

16 April 2025 In Berita

Penulis : Eva Decroli

ISBN: 

Bahasa: Indonesia

Cetakan: Pertama, 2025

Jumlah Halaman: 62 halaman

Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm

 

Sinopsis :

Anatomi kelenjar adrenal dideskripsikan hampir 450 tahun yang lalu oleh Bartolomeo Eustachius. Ia juga membagi kelenjar adrenal menjadi beberapa zona. Akan tetapi, saat itu fungsi kelenjar adrenal belum dijelaskan secara rinci. Penemuan ini dibuat dalam bukunya Opuscola Anatomica, yang diterbitkan pada tahun 1564. Tahun 1831, Friedrich Arnold, profesor anatomi di Heidelberg, menunjukkan bahwa adrenal janin berkembang dari duktus Wolffii embrionik. Berdasarkan studi histologis, istilah korteks dan medula mulai diperkenalkan pada tahun 1836, namun fungsinya masih belum diketahui.