Penulis: Prof. Dr. Ir. Novelina, M.S | Dr. Ir. Hasbullah, M.S | Purnama Dini Hari, S.TP., M.Sc | Linda Wati, S.Si., M.Si
ISBN:
Bahasa: Indonesia
Cetakan: Pertama, 2024
Jumlah Halaman: 259 halaman
Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm
Sinopsis :
Istilah fermentasi berasal dari Bahasa Latin “fervere” yang berarti merebus (to boil). Arti kata dari Bahasa Latin tersebut dapat dikaitkan dengan kondisi cairan bergelembung atau mendidih. Keadaan ini disebabkan adanya aktivitas ragi pada ekstrak buah-buahan atau biji-bijian. Gelembung-gelembung karbondioksida dihasilkan dari katabolisme anaerobik terhadap kandungan gula. Fermentasi mempunyai arti yang berbeda bagi ahli biokimia dan mikrobiologi industri. Arti fermentasi pada bidang biokimia dihubungkan dengan pembangkitan energi oleh katabolisme senyawa organik. Pada bidang mikrobiologi industri, fermentasi mempunyai arti yang lebih luas yang menggambarkan setiap proses untuk menghasilkan produk dari pembiakan mikroorganisme.
Katabolisme dari gula merupakan suatu proses oksidatif yang mengakibatkan terbentuknya nukleotida piridin yang tereduksi yang harus dioksidasi kembali supaya prosesnya bisa berlanjut. Pada keadaan aerob, reoksidasi dari nukleotida piridin yang tereduksi terjadi dengan perpindahan elektron melalui sistem sitokrom dengan oksigen bertindak sebagai eseptor elektron terakhir. Akan tetapi pada keadaan anaerob oksidasi dari nukleotida piridin yang tereduksi bergabung dengan reduksi dari persenyawaan organik, yang sering merupakan produk lanjutan dari alur katabolik. Dalam hal ini ragi pada buah-buahan atau ekstrak dari biji-bijian diregenerasi dengan jalan reduksi asam piruvat menjadi etanol
Penulis: Masdar, Reny Herawati, Bilman W Simanihuruk, Atra Romeida dan Marulak Simarmata
ISBN:
Bahasa: Indonesia
Cetakan: Pertama, 2023
Jumlah Halaman: 82 halaman
Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm
Sinopsis :
Kenyang pangan selalu dihubungkan dengan optimisme para praktisi bisnis teknologi kimia pangan dan pakar budidaya tanaman terutama rekayasa genetika yang disambut baik oleh banyak pihak. Tidak ketinggalan bahwa ada rasa kenyang dalam komposisi pangan, suatu rasa yang bias dirasakan oleh semua orang, tapi belum tentu mereka bias mengungkapkan dengan kata yang sesuai memperjuangkan kenyang. Semua orang bias saja menjawab pertanyaan “apakah sudah kenyang”. Tetapi tidak semua orang bias memperjuangkan kenyang. Perlu diketahui bahwa kenyang yang dirasakan oleh manusia sesungguhnya merupakan kenyang psikologis.
Perlu diuraikan bahwa kenyang psikologis merupakan kenyang relatif yang bias saja dihubungkan antara lain dengan factor ukuran fisik perut (daya tamping perut), atau bias juga factor fisiologis (jumlah energy dikonsumsi) atau bisa saja tidak berhubungan sama sekali. Seumpama manusia yang sangat gembira lalu merasa kenyang dan tidak butuh makan padahal tidak kenyang fisik ataupun kenyang fisiologis. Ada juga manusia yang perutnya penuh air minum (fisik), tidak minta tambahan makan lagi padahal jumlah energi di dalam perutnya belum cukup untuk kebutuhan tubuh saat itu. Begitu juga manusia yang minum larutan energy tinggi 2000 hingga 4000 kalori per hari belum merasa kenyang walaupun pada dasar fisiologis sudah memenuhi kebutuhan energy harian. Singkatnya, kondisi manusia yang kenyang ataupun tidak kenyang selalu bersifat relatif.
Kenyang dalam arti komposisi pangan dapat pula dipandang sebagai kenyang terukur dan kenyang tidak terukur. Kenyang terukur dipengaruhi oleh berapa kilogram atau berapa liter manusia minum atau makan tiap hari, atau berapa ribu kalori manusia mengonsumsi energy perhari. Kenyang tidak terukur bias saja di pengaruhi rasa gembira atau sedih, atau bau busuk/harum lingkungan manusia. Kadang kala kenyang dihubungkan dengan fakto rekonomi seumpama manusia merasa kenyang karena harga porsi menu yang dikonsumsi sudah sesuai dengan kemampuan bayar.
Pada saat bersamaan, ekosistem senantiasa berada dalam dinamika sebagaimana juga sains dan teknologi serta komposisi pangan ada dalam dinamika yang sama. Namun, dinamika yang terjadi pada ekosistem belum tentu sama dengan yang terjadi pada sains dan teknologi, dan belum tentu juga sama dengan yang terjadi pada komposisi pangan. Apalagi pada zaman sekarang dimana sains dan teknologi tidak bias lagi dikatakan ada dalam dinamika, bahkan ada dalam revolusi dahsyat. Sebagai bukti, sebagian besar elemen dinamika dunia dapat dirunut lewat perangkat cerdas handphone.
Penulis: Tuty Anggraini
ISBN:
Bahasa: Indonesia
Cetakan: Pertama, 2023
Jumlah Halaman: 116 halaman
Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm
Sinopsis :
Buku ini berisi mengenai seluk beluk pati dan gula, seperti sumber pati dan gula, proses ekstraksi, modifikasi pati maupun penggunaannya di bidang pangan dan non pangan.