Penulis : Fuad Nasar
ISBN:
Bahasa: Indonesia
Cetakan: Pertama, 2025
Jumlah Halaman: 114 halaman
Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm
Sinopsis :
Sejarah mencatat peran PDRI yang diketuai Mr. Sjafruddin Prawiranegara dalam episode revolusi kemerdekaan tahun 1948 – 1949. PDRI sebagai pemerintahan alternatif adalah penyambung nyawa Republik Indonesia setelah Belanda melakukan invasi atas ibukota Yogyakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia. Saat itu Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta telah menyerah, beserta sejumlah menteri diasingkan sebagai tawanan perang.
Penulis: Hafzatin Nurlatifa, Haifa Wahyu, Helma Nismar, Reny Herawati, Atra Romeida, Marlin dan Masdar
ISBN:
Bahasa: Indonesia
Cetakan: Pertama, 2025
Jumlah Halaman: 90 halaman
Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm
Sinopsis :
Teknologi informatika sesungguhnya tergolong masih baru, diperkirakan baru sekitaran tiga atau empat dasa warsa terdistribusi di jagad aneka teknologi. Namun, ternyata berkembang dengan begitu pesat, apalagi dipacu oleh artificial intelligence (AI) sehingga mendadak cakupan wilayah operasinya saat ini sangat luas, Saking luasnya wilayah tersebut, bahkan boleh dikatakan mendekati tidak berbatas serta tidak habis-habisnya. Tidak peduli pada dinamika waktu maupun ruang, teknologi ini memungkinkan senantiasa hadir dan terpakai. Teknologi ini aplikatif pada berbagai dimensi alam, baik dalam alam mikro seperti molekul, atom, proton, elektron, dan positron maupun alam makro seperti jajaran bintang besar dan kecil serta planet satelitnya di langit luas.
Penulis: Dr. dr. Dolly Irfandy, Sp.THTBKL, Subsp. Rino (K)
ISBN:
Bahasa: Indonesia
Cetakan: Pertama, 2025
Jumlah Halaman: 190 halaman
Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm
Sinopsis :
Pertama-tama saya ucapkan Syukur Alhamdulillah PERHATI-KL Cabang Sumatera Barat diberi kepercayaan sebagai penyelenggara kegiatan Pertemuan Ilmiah Nasional (PIN) XII 2024 yang secara rutin diselenggarakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher Indonesia (PERHATI-KL). PIN XII PERHATI-KL ini bertujuan : • Sebagai media bagi seluruh PERHATl-KL untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, ide dan temuan terbaru di bidang Ilmu Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher. • Meningkatkan kemampuan dan menyusun strategi untuk menjadi “Good ENT Health Care Through Humanity, Profesionalism, Colaboration and Technology”. • Menjadi sarana bagi anggota PERHATI-KL dan profesi lain yang terkait, dalam terus membina dan mengembangkan mutu profesi, melalui peningkatan kemampuan dan keterampilan, sehinga akan terbentuk dokter ahli THT-KL yang memiliki kompetensi tinggi dan mampu bersaing dengan dokter asing di era globalisasi. • Selain itu, dengan PIN diharapkan akan menjadi ajang silaturahim antar sesama anggota PERHATl-KL.
Penulis: Dr. dr. Dwitya Elvira, SpPD-KAI, FINASIM
ISBN:
Bahasa: Indonesia
Cetakan: Pertama, 2025
Jumlah Halaman: 79 halaman
Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm
Sinopsis :
Penyakit autoimun ditandai dengan disregulasi sistem kekebalan tubuh yang meningkatkan aktivasi sel imun untuk menyerang autoantigen dan mengakibatkan inflamasi dan kerusakan banyak jaringan.
Dalam kasus penyakit autoimun sistemik, penggunaan jangka panjang dengan kortikosteroid merupakan tatalaksana utama yang menghasilkan efek imunosupresif dan antiinflamasi yang diperlukan untuk meredakan gejala. Pemberian kortikosteroid dikelompokkan berdasarkan durasi dan dosis pemberian. Jenis dan tingkat keparahan efek samping penggunaan kortikosteroid yang dialami dapat bervariasi tergantung dosis dan lama penggunaan. Efek jangka panjang kortikosteroid meliputi osteoporosis, avaskular nekrosis, hiperglikemia, diabetes melitus, dislipidemia, perdarahan saluran cerna, hipertensi, penyakit jantung koroner, neuropsikiatrik dan infeksi. Pemantauan efek samping meliputi evaluasi klinis dan pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium (HbA1c, glukosa darah, kolesterol, kortisol serum), EKG, radiologi, FRAX score, dan pemeriksaan penunjang (BMD).
Untuk menghindari terjadinya gangguan akibat penghentian kortikosteroid tiba-tiba, maka diperlukan tappering off kortikosteroid, yaitu penurunan dosis kortikosteroid secara bertahap berdasarkan karakteristik individual dan derajat penyakit.