25 Agustus 2025 In Berita

Penulis : Dr. dr. Dwitya Elvira, SpPD-KAI, FINASIM

ISBN: 

Bahasa: Indonesia

Cetakan: Pertama, 2025

Jumlah Halaman: 193 halaman

Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm

 

Sinopsis :

Buku Alergi dan Sistem Imun: IMUNOPATOGENESIS ALERGI DAN INOVASI TERAPI DALAM PERSPEKTIF MODERN, menyajikan pemahaman komprehensif dan terkini mengenai dunia alergi dari sudut pandang imunologi modern. Dengan mengacu pada pembaruan klasifikasi dan nomenklatur dari berbagai organisasi alergi dan imunologi klinis internasional, buku ini mengupas tuntas berbagai konsep dasar dan mutakhir terkait patomekanisme imunopatologis alergi.

Pembaca akan diajak menyelami perjalanan respons imun yang menyimpang pada individu alergik, mulai dari aktivasi sel imun hingga pelepasan mediator, dengan pendekatan berbasis bukti ilmiah terbaru. Buku ini secara sistematis membahas alergi makanan, alergi obat—termasuk algoritme tatalaksana pada erupsi alergi obat, serta asma alergi sebagai salah satu manifestasi klinis alergi saluran napas yang paling sering dijumpai.

Menariknya, buku ini juga menyentuh aspek yang kerap terlupakan, yaitu alergi pada kondisi imunodefisiensi sekunder, khususnya pada pasien dengan HIV/AIDS, dengan menjelaskan mekanisme imunologis yang unik dan berbeda dibandingkan kondisi imunokompromais lainnya.

Sebagai penutup, pembaca akan diperkenalkan dengan terapi alergi generasi baru, termasuk kemajuan dalam imunoterapi spesifik alergen dan penggunaan agen biologis seperti anti-IgE, anti-IL-5, dan lainnya, yang membuka jalan menuju era personalized medicine di bidang alergi dan imunologi klinis.

Buku ini ditujukan bagi mahasiswa, tenaga medis, serta peneliti yang ingin memahami alergi secara lebih dalam, ilmiah, dan aplikatif.

06 Maret 2024 In Berita

Penulis: Dwitya Elvira

ISBN: 

Bahasa: Indonesia

Cetakan: Pertama, 2024

Jumlah Halaman: 77 halaman

Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm

 

Sinopsis :

Alergi merupakan mekanisme respon kekebalan tubuh yang berlebihan (reaksi hipersensitivitas) terhadap suatu zat/substansi tertentu yang disebut sebagai alergen. Respon imun tubuh ini bersifat spesifik terhadap rangsangan tertentu seperti makanan, debu, udara, maupun paparan zat kimia yang pada individu lain biasanya tidak berbahaya bagi kesehatan. Perkembangan teknologi semakin meningkatkan pemahaman akademisi terhadap konsep alergi. Klasifikasi reaksi hipersensitivitas Gell and Coombs yang pertama kali dipublikasi oleh Phillip Gell dan Robin Coombs pada tahun 1963, yang terdiri atas 4 tipe reaksi, saat ini telah diperbarui dengan adanya sub-tipe IVa sampai dengan IVd yang merupakan klasifikasi tipe delayed hypersensitivity (reaksi hipersensitivitas tipe lambat) yang melibatkan aktivasi sel Th1, Th2 dan sel T sitotoksik yang juga merupakan suatu reaksi alergi.
Penegakan diagnosis alergi juga saat ini mengalami kemajuan seiring dengan berkembangnya metode pemeriksaan yang semakin canggih. Metode diagnosis in vivo seperti skin prick test (SPT) yang sederhana dan tidak terlalu mahal, serta pemeriksaan in vitro melalui pemeriksaan antibodi spesifik IgE dalam penegakan diagnosis, yang terus dikembangkan baik dari segi alat serta teknik pemeriksaan untuk memperoleh hasil pemeriksaan yang bermakna secara klinis. Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis tertarik untuk menuliskan buku tentang alergi dan sistem imun yang terlibat dalam terjadinya reaksi alergi, mekanisme patofisiologi dan sel yang berperan serta beberapa prosedur pemeriksaan dalam menegakkan diagnosis alergi yang ditujukan untuk membantu mahasiswa dalam mempelajari alergi dan memudahkan dosen dalam memberikan materi tentang alergi.