29 Desember 2023 In Berita

Penulis: dr. Dewi Susanti Febri, M.Biomed, SpGK (K), dkk

ISBN: 

Bahasa: Indonesia

Cetakan: Pertama, 2023

Jumlah Halaman: 73 halaman

Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm

 

Sinopsis :

Ilmu gizi dan gizi klinik saat ini menjadi sangat menarik untuk dibahas di seluruh dunia. Perkembangan dan pengakuan tentang pengaruh zat gizi dalam perubahan metabolisme selama sakit akut maupun kronik, serta metode asesmen dan terapi gizi mediknya, menjadi topik yang banyak diteliti. Penatalaksanaan gizi sudah tidak dianggap sebagai pendukung atau supportif, tapi menjadi bagian dari terapi atau yang dikenal sebagai terapi gizi medik (medical nutrition therapy). Perkembangan dan perubahan yang pesat ini, mengharuskan dokter spesialis gizi klinik untuk mengimbanginya dengan cepat.

Di sisi lain, makanan tidak hanya berperan sebagai kebutuhan pokok makhluk hidup, namun juga berfungsi untuk menjaga kesehatan bahkan bisa menjadi ”obat”. Hal ini sejalan dengan pepatah ”Let Food Be Thy Medicine And Medicine Be Thy Food”.

13 November 2023 In Berita

Penulis: Masdar, Reny Herawati, Atra Romeida, Marlin dan Marulak Simarmata

ISBN: 

Bahasa: Indonesia

Cetakan: Pertama, 2023

Jumlah Halaman: 102 halaman

Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm

 

Sinopsis :

Penilaian terhadap suatu optimistik ketahanan pengenyang senantiasa berhadapan secara negatif dengan dinamika peningkatan jumlah penduduk dunia. Pada saat bersamaan, masih banyak orang tanpa sadar dominan mengonsumsi nama suatu tanaman dibanding mengonsumsi gizi (nutrisi) tanamannya sehingga terjadi kerancuan fokus penanganan lapar. Kecuali di negara-negara maju, manusia umumnya relatif kurang perhatian terhadap kandungan nutrisi makanan yang dikonsumsi, padahal sesungguhnya mereka mengonsumsi gizi, tidak peduli pada nama tanamannya. Dewasa ini tekanan kebutuhan bahan pengenyang dari jumlah penduduk yang meningkat semakin meningkat, maka perhatian manusia tertuju kepada kecemasan terhadap kelaparan dunia. Manusia lapar relatif cenderung memilih memakan segala macam sumber pengenyang, sehingga pada akhirnya manusia tidak lagi peduli pada nama dari tanaman sumber pengenyang.
Memang prioritas terpenting sekaligus dambaan manusia pada umumnya adalah usaha kolosal mencapai kenyang, dan berinisiatif kenyang tahan lama. Dengan demikian, apapun jenis sumber gizi yang berpotensi mengenyangkan pada dasarnya menjadi sumber pengenyang yang diprioritaskan dipilih manusia. Tidak dipungkiri bahwa ketahanan pengenyang sangat erat berhubungan dengan dinamika aplikasi pemuliaan tanaman dan teknologi gizi yang relevan. Dinamika penyesuaian konsumsi harian pengenyang manusia adalah bagian penting optimistik ketahanan pengenyang. Ketahanan pengenyang dirunut melalui interaksi kebutuhan nutrisi tubuh manusia dengan aplikasi suatu pemuliaan tanaman dan teknologi gizi.
Peningkatkan kapasitas pemuliaan tanaman dan teknologi gizi dibutuhkan dalam rangka mencapai target pemenuhan bahan pengenyang dunia secara reguler. Dalam hubungan ini, beberapa spesies tanaman telah berstatus tanaman pengenyang baru. Secara sinergis ilmu rekayasa genetika dalam konteks pemuliaan tanaman dan teknologi gizi menjadi andalan utama meningkatkan kuantitas dan kualitas pengenyang penduduk dunia. Aplikasi pemuliaan tanaman dan teknologi gizi sangat strategis untuk optimistik ketahanan pengenyang.

04 Oktober 2023 In Berita

Penulis: Dr. Azrimaidaliza, SKM, MKM, dr. Rauza Sukma Rita, Ph.D

ISBN: 

Bahasa: Indonesia

Cetakan: Pertama, 2023

Jumlah Halaman: 228 halaman

Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm

 

Sinopsis :

Ibu hamil, ibu menyusui, bayi baru lahir dan anak usia di bawah dua tahun (baduta) merupakan kelompok sasaran untuk meningkatkan kualitas kehidupan 1000 hari pertama manusia. Seribu hari pertama kehidupan adalah periode seribu hari mulai sejak terjadinya konsepsi hingga anak berumur 2 tahun. Seribu hari terdiri dari, 270 hari selama kehamilan dan 730 hari kehidupan pertama sejak bayi dilahirkan. Periode ini disebut periode emas (golden periode) atau disebut juga sebagai waktu yang kritis, yang jika tidak dimanfaatkan dengan baikakan terjadi kerusakan yang bersifat permanen (window of opportunity).
Gagal tumbuh yang terjadi pada periode 1000 HPK, akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan fisik, gangguan metabolik, khususnya gangguan metabolisme lemak, protein dan karbohidrat berikut dapat memicu munculnya penyakit tidak menular seperti obesitas, diabetes dan penyakit jantung koroner pada usia dewasa.