Penulis: Dr. Azrimaidaliza, S.K.M., M.K.M | Dr. Frima Elda, S.K.M., M.K.M | Kamal Kasra, S.K.M., MQIH, PhD
ISBN:
Bahasa: Indonesia
Cetakan: Pertama, 2024
Jumlah Halaman: 219 halaman
Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm
Sinopsis :
Buku ini merupakan buku ajar dari Mata Kuliah Perilaku dan Promosi Gizi. Buku ini membahas tentang perkembangan permasalahan gizi saat ini, teori-teori dan eviden based perilaku dan promosi gizi, peran promosi gizi terhadap perubahan perilaku dan peningkatan derajat kesehatan, berbagai metoda dan media promosi gizi serta perencanaan, pelaksanaan dan monitoring evaluasi kegiatan promosi gizi untuk perubahan perilaku dan selanjutnya dapat meningkatnya status gizi dan kesehatan masyarakat.
Penulis: Azrimaidaliza
ISBN:
Bahasa: Indonesia
Cetakan: Pertama, 2024
Jumlah Halaman: 118 halaman
Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm
Sinopsis :
Seribu (1000) hari pertama kehidupan merupakan periode kritis kehidupan manusia, yaitu pada 270 hari selama tumbuh dan berkembangnya janin dalam masa kehamilan dan 730 hari pada kehidupan pertama bayi yang dilahirkan sampai berumur 2 tahun. Kebutuhan gizi ibu yang tidak terpenuhi pada masa kehamilan akan mempengaruhi kondisi gizi ibu dan tumbuh kembang janin, berikut kondisi ini bisa mempengaruhi kondisi bayi yang dilahirkan, yaitu berupa berat lahir rendah (BBLR), panjang lahir pendek dan pertumbuhan otak tidak optimal. Dampak jangka pendek dan jangka panjang dialami oleh bayi yang lahir dengan status gizi kurang baik. Konsekuensi negatif tidak hanya terhadap pertumbuhan, perkembangan bayi pada usia berikutnya namun menimbulkan konsekuensi pada status kesehatan dan produktifitas kerja pada saat usia dewasa bahkan risiko kematian.
Berbagai penelitian sudah banyak membuktikan bahwa bayi dengan panjang lahir pendek berisiko mengalami pertumbuhan stunting pada usia berikutnya sedangkan bayi dengan berat lahir rendah salah satunya berisiko atau rentan mengalami penyakit degeneratif pada usia dewasa. Pada Gambar 1.1 dapat dilihat gangguan gizi selama kehamilan dan dampaknya terhadap janin dan usia berikutnya baik jangka pendek dan janka panjang.
Penulis: dr. Dewi Susanti Febri, M.Biomed, SpGK (K), dkk
ISBN:
Bahasa: Indonesia
Cetakan: Pertama, 2023
Jumlah Halaman: 73 halaman
Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm
Sinopsis :
Ilmu gizi dan gizi klinik saat ini menjadi sangat menarik untuk dibahas di seluruh dunia. Perkembangan dan pengakuan tentang pengaruh zat gizi dalam perubahan metabolisme selama sakit akut maupun kronik, serta metode asesmen dan terapi gizi mediknya, menjadi topik yang banyak diteliti. Penatalaksanaan gizi sudah tidak dianggap sebagai pendukung atau supportif, tapi menjadi bagian dari terapi atau yang dikenal sebagai terapi gizi medik (medical nutrition therapy). Perkembangan dan perubahan yang pesat ini, mengharuskan dokter spesialis gizi klinik untuk mengimbanginya dengan cepat.
Di sisi lain, makanan tidak hanya berperan sebagai kebutuhan pokok makhluk hidup, namun juga berfungsi untuk menjaga kesehatan bahkan bisa menjadi ”obat”. Hal ini sejalan dengan pepatah ”Let Food Be Thy Medicine And Medicine Be Thy Food”.
Penulis: Masdar, Reny Herawati, Atra Romeida, Marlin dan Marulak Simarmata
ISBN:
Bahasa: Indonesia
Cetakan: Pertama, 2023
Jumlah Halaman: 102 halaman
Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm
Sinopsis :
Penilaian terhadap suatu optimistik ketahanan pengenyang senantiasa berhadapan secara negatif dengan dinamika peningkatan jumlah penduduk dunia. Pada saat bersamaan, masih banyak orang tanpa sadar dominan mengonsumsi nama suatu tanaman dibanding mengonsumsi gizi (nutrisi) tanamannya sehingga terjadi kerancuan fokus penanganan lapar. Kecuali di negara-negara maju, manusia umumnya relatif kurang perhatian terhadap kandungan nutrisi makanan yang dikonsumsi, padahal sesungguhnya mereka mengonsumsi gizi, tidak peduli pada nama tanamannya. Dewasa ini tekanan kebutuhan bahan pengenyang dari jumlah penduduk yang meningkat semakin meningkat, maka perhatian manusia tertuju kepada kecemasan terhadap kelaparan dunia. Manusia lapar relatif cenderung memilih memakan segala macam sumber pengenyang, sehingga pada akhirnya manusia tidak lagi peduli pada nama dari tanaman sumber pengenyang.
Memang prioritas terpenting sekaligus dambaan manusia pada umumnya adalah usaha kolosal mencapai kenyang, dan berinisiatif kenyang tahan lama. Dengan demikian, apapun jenis sumber gizi yang berpotensi mengenyangkan pada dasarnya menjadi sumber pengenyang yang diprioritaskan dipilih manusia. Tidak dipungkiri bahwa ketahanan pengenyang sangat erat berhubungan dengan dinamika aplikasi pemuliaan tanaman dan teknologi gizi yang relevan. Dinamika penyesuaian konsumsi harian pengenyang manusia adalah bagian penting optimistik ketahanan pengenyang. Ketahanan pengenyang dirunut melalui interaksi kebutuhan nutrisi tubuh manusia dengan aplikasi suatu pemuliaan tanaman dan teknologi gizi.
Peningkatkan kapasitas pemuliaan tanaman dan teknologi gizi dibutuhkan dalam rangka mencapai target pemenuhan bahan pengenyang dunia secara reguler. Dalam hubungan ini, beberapa spesies tanaman telah berstatus tanaman pengenyang baru. Secara sinergis ilmu rekayasa genetika dalam konteks pemuliaan tanaman dan teknologi gizi menjadi andalan utama meningkatkan kuantitas dan kualitas pengenyang penduduk dunia. Aplikasi pemuliaan tanaman dan teknologi gizi sangat strategis untuk optimistik ketahanan pengenyang.