Penulis: Ruri Wijayanti, S.TP, M.Si | Malse Anggia, S.TP, MP | Dewi Arziyah, S.TP, MP
ISBN:
Bahasa: Indonesia
Cetakan: Pertama, 2024
Jumlah Halaman: 69 halaman
Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm
Sinopsis :
Tanaman kopi pertama kali menyebar ke Indonesia pada abad ke-18 oleh seorang berkebangsaan Belanda yang memperoleh biji Mocha Arabika dari Arabia. Kopi jenis ini juga dikirim ke Batavia oleh Gubernur Belanda Malabar pada tahun 1696. Tanaman tersebut kemudian mati karena banjir, sehingga diperkenalkan benih baru pada tahun 1699, yang kemudian berkembang di sekitar Jakarta dan Jawa Barat, dan akhirnya menyebar ke berbagai wilayah di kepulauan Indonesia
Penulis: Prof. Indrayani, SE., MM., Ph.D | Prof. Dr. Rer. Soz. Damsar, MA
ISBN:
Bahasa: Indonesia
Cetakan: Pertama, 2024
Jumlah Halaman: 194 halaman
Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm
Sinopsis :
Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kajian yang senantiasa berkembang. Manajemen SDM tidak hanya diminati oleh pengkaji bidang manajemen SDM saja, tetapi juga telah menarik minat bagi pengkaji organisasi, pengkaji kekuasaan, pengkaji sosiologi, dan lainnya. Bagi pengkaji kekuasaan, misalnya, melihat kekuasaan merupakan kebutuhan, begitu kata McClelland (1961). Kebutuhan akan kekuasaan adalah keinginan dalam diri seseorang untuk memegang kendali dan wewenang atas orang lain dan memengaruhi serta mengubah keputusan sesuai dengan kebutuhan atau keinginannya sendiri. Individu tersebut akan termotivasi oleh kebutuhan akan reputasi dan harga diri. Individu yang memiliki kekuasaan dan otoritas yang lebih besar akan melakukan lebih baik daripada mereka yang memiliki kekuasaan kecil.
Penulis: Anggi Harumadhani | Rubby Asa Salsabillah | Ruri Mariyansyah | Arniati | Azmi Rafikhii | Ahmad Hasan Yani | Shinta Merina Weda, S.E,M.M | Chandra Maulana | Eva Sulastri | Fazri Elfian | Sisca Dwi Yarni | Irwan | Jufri | Mahardika Putra | Rahmad Fahmi | Reka Susanti | Romel Kurniawan | Rosmayani | Rudi Afriandi | Suhel Tabrani | Syafrizal | Enny Fadilah Lubis | Tiska Marlina | Andhika | Febriyanti | Afira Putri Khairiyah | Dewi Murni Tursina | Didi Purnama Putra | Indah Ramadhani | Siska | Pradilla Margaretha | Roza Rosleni | Sri Herlinda | Wira Yana Satya | Agustri Afriman | Susana Ramadani | Fitri Ramdhani | Hanna Azzahra | Helnitis | Jimmy Satria | Ns. Yuldanita, S.Kep | Leni Novrika, | Mayuni | Melda Yulinda
ISBN:
Bahasa: Indonesia
Cetakan: Pertama, 2024
Jumlah Halaman: 248 halaman
Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm
Sinopsis :
Saat tirai kampus terbuka, terungkaplah kisah-kisah yang tersembunyi di balik rutinitas sehari-hari. Setiap pegawai memiliki cerita yang tak terduga, dari kesulitan yang mereka atasi dengan ketabahan hingga keberhasilan yang mereka raih dengan tekad yang kuat. Di antara keramaian mahasiswa dan kegiatan, mereka adalah pilar yang menjaga roda kampus berputar dengan lancar. Namun, buku ini hanya sekadar titik awal dari penghormatan kita terhadap mereka. Setiap halaman menceritakan bagian kecil dari perjalanan panjang mereka yang patut diapresiasi. Di balik setiap tugas yang dilakukan dengan tulus, ada harapan untuk masa depan yang lebih baik dan kebanggaan akan kontribusi yang mereka berikan. Kisah-kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap individu, tanpa peduli profesi apa pun, memiliki peran penting dalam membentuk lingkungan kampus menjadi tempat yang inspiratif dan berdaya saing tinggi. Mari terus menghargai dan mendukung mereka, karena di balik tirai kampus, terdapat kehidupan yang menginspirasi dan nilai-nilai yang patut dicontoh.
Penulis: Sofia Trisni, Bima Jon Nanda, Inda Mustika Permata, Eva Ermylima, Tia Mariatul Kibtiah, Reki Harianto, Agung Zulhatta, Fadhila Sudian, Anita A. Sinulingga, Diah A. Austin, Habib Ali Zainal Abidin, Wiwiek Rukmi Dwi Astuti, Rika Isnarti, Maryam Jamilah
ISBN:
Bahasa: Indonesia
Cetakan: Pertama, 2024
Jumlah Halaman: 273 halaman
Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm
Sinopsis :
Diplomasi publik adalah istilah, konsep, praktek, dan bidang studi yang mencakup berbagai disiplin ilmu.(Huijgh 2016). Hubungan internasional dan ilmu komunikasi merupakan segelintir disiplin ilmu yang melakukan pengkajian terkait diplomasi publik. Selain kedua disiplin ilmu tersebut, Diplomasi Publik sudah memiliki jurusannya sendiri di negara maju seperti Amerika Serikat. Saat ini mengkaji keilmuan secara terkotak tanpa melibatkan disiplin ilmu yang lain memang cukup sulit. Fakta menunjukkan bahwa beberapa kajian dalam diplomasi publik, seperti misalnya keterlibatan aktor non-negara dalam diplomasi publik sulit untuk dianalisis jika hanya mengandalkan konsep diplomasi publik. Karena itulah, kajian mengenai aktor non-negara biasanya menambahkan beberapa konsep dari disiplin ilmu yang lain untuk melengkapi konsep diplomasi publik tersebut.
Kajian diplomasi publik tidak dapat dielakkan dari kajian hubungan internasional. Diplomasi publik dipercaya sebagai perkembangan dari mata kuliah diplomasi, yang telah menjadi bahasan dalam Hubungan Internasional sejak awal berdirinya disiplin ini. Selain itu, model aktivitas diplomasi publik yang menjangkau target lintas batas dan membawa agenda negara, sangat identik dengan kajian dalam hubungan internasional. Diplomasi publik membantu pemerintah mencapai tujuan kebijakan internasional dengan membangun pandangan kebijakan yang menguntungkan di mata publik internasional. Terlepas dari kebijakan luar negeri suatu negara, diplomasi publik harus disesuaikan dengan tujuan jangka menengah dan panjang (Melissen 2005). Artinya diplomasi publik syarat akan nilai politis dan keterkaitan dengan negara. Namun, teori bahwa diplomasi publik pada dasarnya bertujuan untuk membentuk opini publik di suatu negara "yang akan memungkinkan para pemimpin politik negara target untuk membuat keputusan yang mendukung tujuan kebijakan luar negeri negara pendukung", terlalu pragmatis dan ambisius (Melissen 2005). Diplomasi publik dirancang untuk membangun lingkungan yang menguntungkan bagi kebijakan luar negeri suatu negara, hal tersebutlah yang menjadikan diplomasi publik sebagai kajian dalam Hubungan Internasional. Kajian diplomasi publik dalam Hubungan Internasional (HI) tidak dapat dielakkan dari penetrasi keilmuan lain, sehingga penstudi HI perlu memperhatikan poin-poin penting keilmuan ini, untuk membedakan kajian diplomasi publik yang dibahas oleh HI dengan bidang studi lain.