Diplomasi Publik dan Dinamika Hubungan Internasional : Tren, Tantangan dan Transformasi Dalam Era Kontemporer

Penulis: Sofia Trisni, Bima Jon Nanda, Inda Mustika Permata, Eva Ermylima, Tia Mariatul Kibtiah, Reki Harianto, Agung Zulhatta, Fadhila Sudian, Anita A. Sinulingga, Diah A. Austin, Habib Ali Zainal Abidin, Wiwiek Rukmi Dwi Astuti, Rika Isnarti, Maryam Jamilah

ISBN: 

Bahasa: Indonesia

Cetakan: Pertama, 2024

Jumlah Halaman: 273 halaman

Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm

 

Sinopsis :

Diplomasi publik adalah istilah, konsep, praktek, dan bidang studi yang mencakup berbagai disiplin ilmu.(Huijgh 2016). Hubungan internasional dan ilmu komunikasi merupakan segelintir disiplin ilmu yang melakukan pengkajian terkait diplomasi publik. Selain kedua disiplin ilmu tersebut, Diplomasi Publik sudah memiliki jurusannya sendiri di negara maju seperti Amerika Serikat. Saat ini mengkaji keilmuan secara terkotak tanpa melibatkan disiplin ilmu yang lain memang cukup sulit. Fakta menunjukkan bahwa beberapa kajian dalam diplomasi publik, seperti misalnya keterlibatan aktor non-negara dalam diplomasi publik sulit untuk dianalisis jika hanya mengandalkan konsep diplomasi publik. Karena itulah, kajian mengenai aktor non-negara biasanya menambahkan beberapa konsep dari disiplin ilmu yang lain untuk melengkapi konsep diplomasi publik tersebut.
Kajian diplomasi publik tidak dapat dielakkan dari kajian hubungan internasional. Diplomasi publik dipercaya sebagai perkembangan dari mata kuliah diplomasi, yang telah menjadi bahasan dalam Hubungan Internasional sejak awal berdirinya disiplin ini. Selain itu, model aktivitas diplomasi publik yang menjangkau target lintas batas dan membawa agenda negara, sangat identik dengan kajian dalam hubungan internasional. Diplomasi publik membantu pemerintah mencapai tujuan kebijakan internasional dengan membangun pandangan kebijakan yang menguntungkan di mata publik internasional. Terlepas dari kebijakan luar negeri suatu negara, diplomasi publik harus disesuaikan dengan tujuan jangka menengah dan panjang (Melissen 2005). Artinya diplomasi publik syarat akan nilai politis dan keterkaitan dengan negara. Namun, teori bahwa diplomasi publik pada dasarnya bertujuan untuk membentuk opini publik di suatu negara "yang akan memungkinkan para pemimpin politik negara target untuk membuat keputusan yang mendukung tujuan kebijakan luar negeri negara pendukung", terlalu pragmatis dan ambisius (Melissen 2005). Diplomasi publik dirancang untuk membangun lingkungan yang menguntungkan bagi kebijakan luar negeri suatu negara, hal tersebutlah yang menjadikan diplomasi publik sebagai kajian dalam Hubungan Internasional. Kajian diplomasi publik dalam Hubungan Internasional (HI) tidak dapat dielakkan dari penetrasi keilmuan lain, sehingga penstudi HI perlu memperhatikan poin-poin penting keilmuan ini, untuk membedakan kajian diplomasi publik yang dibahas oleh HI dengan bidang studi lain.

Read 142 times