Penulis: Dr. Aria Zurnetti, S.H., M.Hum, Riki Afrizal, S.H., M.H, Aria Pratama, S.H
ISBN:
Bahasa: Indonesia
Cetakan: Pertama, 2023
Jumlah Halaman: 129 halaman
Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm
Sinopsis :
Buku ini dengan sangat detail membahas seputar perlindungan hukum terhadap kekerasan bagi perempuan dan anak dan bagaimana akses keadilan bagi perempuan dan anak dalam perkara pidana yang diatur dalam buku saku pedoman kejaksaan nomor 1 tahun 2021. Pembaca akan dibawa untuk terlebih dahulu memahami makna dari kekerasan dan perlindungan hukum. Perlindungan hukum terhadap perempuan dan anak menjadi topik utama di dalam buku ini. Selanjutnya buku ini akan membahas terkait dengan perlindungan hukum terhadap anak dan perempuan dalam sistem peradilan pidana pada tingkat penuntutan di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat.
Buku ini merupakan kelanjutan terhadap buku cetakan pertama dengan judul “Hukum Perlindungan Anak dan Perempuan ditinjau dari Segi Korban Tindak Pidana Kekerasan” terbitan Andalas Press pada tahun 2022. Buku ini berbeda dengan cetakan sebelumnya, pada buku sebelumnya lebih menitikberatkan pada model penanggulangan tindak pidana kekerasan terhadap perempuan dan anak melalui hukum pidana adat minangkabau di Sumatera Barat. Sedangkan dalam buku ini lebih menitikberatkan pada akses keadilan bagi perempuan dan anak dalam perkara pidana sesuai dengan pedoman kejaksaan No.1 Tahun 2021.
Kedudukan perempuan dan anak dalam sistem peradilan pidana juga menjadi topik yang dibahas di dalam buku ini. Buku ini membahas perempuan dan anak yang berhadapan dengan hukum serta perempuan dan anak sebagai korban. Kedua hal tersebut merupakan dua hal berbeda yang harus dipahami oleh setiap orang. Buku ini membahas mengenai perlindungan hukum terhadap anak dari perspektif hukum pidana formil seperti hak-hak tersangka/terdakwa anak, struktur hukum dalam proses peradilan pidana anak, dan proses peradilan pidana anak.
Buku ini juga memuat hasil penelitian tentang akses keadilan bagi perempuan dan anak dalam perkara pidana menurut pedoman kejaksaan nomor 1 tahun 2021, dengan membahas permasalahan tentang latar belakang lahirnya Pedoman No. 1 Tahun 2021 tentang akses keadilan bagi perempuan dan anak dalam penanganan perkara pidana, penerapan prinsip-prinsip perlindungan perempuan dan anak dalam tahap penuntutan di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat, serta membahas model perlindungan hukum terhadap perempuan dan anak korban tindak pidana kekerasan menuju akses keadilan bagi perempuan dan anak dalam perkara pidana.
Buku ini sangat direkomendasikan untuk referensi perkuliahan mahasiswa fakultas hukum khususnya yang mengambil mata kuliah Hukum Perlindungan Anak dan Perempuan khususnya di bidang sistem peradilan pidana anak dan Hukum Perlindungan Saksi dan Korban yang menjadi mata kuliah di fakultas hukum Universitas Andalas.
Penulis: Masdar, Reny Herawati, Bilman W Simanihuruk, Atra Romeida dan Marulak Simarmata
ISBN:
Bahasa: Indonesia
Cetakan: Pertama, 2023
Jumlah Halaman: 82 halaman
Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm
Sinopsis :
Kenyang pangan selalu dihubungkan dengan optimisme para praktisi bisnis teknologi kimia pangan dan pakar budidaya tanaman terutama rekayasa genetika yang disambut baik oleh banyak pihak. Tidak ketinggalan bahwa ada rasa kenyang dalam komposisi pangan, suatu rasa yang bias dirasakan oleh semua orang, tapi belum tentu mereka bias mengungkapkan dengan kata yang sesuai memperjuangkan kenyang. Semua orang bias saja menjawab pertanyaan “apakah sudah kenyang”. Tetapi tidak semua orang bias memperjuangkan kenyang. Perlu diketahui bahwa kenyang yang dirasakan oleh manusia sesungguhnya merupakan kenyang psikologis.
Perlu diuraikan bahwa kenyang psikologis merupakan kenyang relatif yang bias saja dihubungkan antara lain dengan factor ukuran fisik perut (daya tamping perut), atau bias juga factor fisiologis (jumlah energy dikonsumsi) atau bisa saja tidak berhubungan sama sekali. Seumpama manusia yang sangat gembira lalu merasa kenyang dan tidak butuh makan padahal tidak kenyang fisik ataupun kenyang fisiologis. Ada juga manusia yang perutnya penuh air minum (fisik), tidak minta tambahan makan lagi padahal jumlah energi di dalam perutnya belum cukup untuk kebutuhan tubuh saat itu. Begitu juga manusia yang minum larutan energy tinggi 2000 hingga 4000 kalori per hari belum merasa kenyang walaupun pada dasar fisiologis sudah memenuhi kebutuhan energy harian. Singkatnya, kondisi manusia yang kenyang ataupun tidak kenyang selalu bersifat relatif.
Kenyang dalam arti komposisi pangan dapat pula dipandang sebagai kenyang terukur dan kenyang tidak terukur. Kenyang terukur dipengaruhi oleh berapa kilogram atau berapa liter manusia minum atau makan tiap hari, atau berapa ribu kalori manusia mengonsumsi energy perhari. Kenyang tidak terukur bias saja di pengaruhi rasa gembira atau sedih, atau bau busuk/harum lingkungan manusia. Kadang kala kenyang dihubungkan dengan fakto rekonomi seumpama manusia merasa kenyang karena harga porsi menu yang dikonsumsi sudah sesuai dengan kemampuan bayar.
Pada saat bersamaan, ekosistem senantiasa berada dalam dinamika sebagaimana juga sains dan teknologi serta komposisi pangan ada dalam dinamika yang sama. Namun, dinamika yang terjadi pada ekosistem belum tentu sama dengan yang terjadi pada sains dan teknologi, dan belum tentu juga sama dengan yang terjadi pada komposisi pangan. Apalagi pada zaman sekarang dimana sains dan teknologi tidak bias lagi dikatakan ada dalam dinamika, bahkan ada dalam revolusi dahsyat. Sebagai bukti, sebagian besar elemen dinamika dunia dapat dirunut lewat perangkat cerdas handphone.
Penulis: Ikhsan Rias
ISBN:
Bahasa: Indonesia
Cetakan: Pertama, 2023
Jumlah Halaman: 67 halaman
Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm
Sinopsis :
Prospek usaha sapi potong masih potensial dan menjanjikan di Sumatera Barat, seiring meningkatnya permintaan pasar terhadap daging sapi tiap tahunnya. Namun, tingginya permintaan daging sapi ini tidak seimbang dengan dengan persediaan populasi sapi. Sehingga, agar permintaan konsumen dapat terpenuhi masih terjadi impor dari negara lain.
Pada buku ini dijelaskan bahwa sistem “Pasaduoan” dapat menjadi salah satu upaya untuk mengatasi keterbatasan peternak dalam membudidayakan sapi potong. Pasaduoan merupakan istilah dalam bahasa minang yang berarti bagi hasil antara peternak dengan pemodal. Disini dikaji modal sosial pasaduoan untuk pengembangan agribisnis khususnya pada usaha sapi potong.
Penulis: Prof. Dr. Elfindri, Prof. Dr. Haryadi, Prof. Dr. Hari Susanto, Dr. Junaidi, Dr. Zamzami, Dr. Syaparuddin, Dr. Candra Mustika, Dr. Yuliana
ISBN:
Bahasa: Indonesia
Cetakan: Pertama, 2023
Jumlah Halaman: 274 halaman
Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm
Sinopsis :
salah satu menuntaskasn kemiskinan diyakini dengan mengobati akar masalah ketimpangan pembangunan dan keadilan. padahal dari data empiris menunjukkan bahwa kecenderungan bentuk ketimpangan GINI indonesia seperti huruf U.