07 Desember 2023 In Berita

Penulis: Prof. Dr. Ir. Auzar Syarif, MS., Prof. Dr. Ir. Musliar Kasim, MS dan Dr. P.K. Dewi Hayati, MSi

ISBN: 

Bahasa: Indonesia

Cetakan: Pertama, 2023

Jumlah Halaman: 114 halaman

Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm

 

Sinopsis :

Ilmu botani memungkinkan kita untuk memahami siklus hidup tanaman, pola pertumbuhan, dan cara tanaman beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Sementara itu, ilmu ekofisiologi membantu kita memahami bagaimana mekanisme atau cara tanaman tumbuh pada lingkungan alamnya seperti cuaca, tanah, dan air serta makhluk hidup lainnya. Melalui pemahaman yang mendalam terhadap kedua ilmu ini, seseorang dapat merancang strategi pertanian yang lebih efektif, termasuk pemilihan varietas yang sesuai dengan kondisi lingkungan lokal, pengaturan pola tanam yang optimal, dan penggunaan input pertanian yang tepat. Buku ini berisikan pemahaman mengenai aspek botani dan ekofisiologis tanaman padi yang diharapkan dapat menjadi rujukan dan analisis dalam pengembangan teknologi tanaman padi yang mampu menjadikan Indonesia selalu berswasembada pangan secara berkelanjutan dengan tetap tidak mengabaikan kualitas lingkungan. Oleh karena itu, untuk mencapai swasembada beras, penting bagi para pelaku pertanian untuk menggali pengetahuan botani dan ekofisiologi sebagai dasar untuk meningkatkan produksi dan kualitas hasil tanaman padi.

14 Desember 2022 In Berita

Penulis: Dr. Yulmira Yanti, SSi,MP dan Prof. Dr. Nurbailis, MS

ISBN: 

Bahasa: Indonesia

Cetakan: Pertama, 2022

Jumlah Halaman:  114 halaman

Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm

 

Sinopsis :

Bawang merah (Allium cepa L.) termasuk dalam genus Allium, famili Alliaceae diduga berasal dari Asia Barat Daya, yang merupakan pusat domestikasi dan keanekaragamannya, kemudian menyebar ke seluruh dunia. Budidaya bawang merah telah dimulai sejak 4700 tahun yang lalu. Pengenalan tanaman ini di Eropa Utara dikaitkan dengan zaman Romawi dan Yunani sehingga tersebarluas di Eropa. Columbus juga membawa bawang merah ke negara-negara Karibia dan Amerika Serikat (Brewster, 2008).
Sayuran ini termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan serta bahan obat tradisional (Udiarto et al. 2005). Bawang merah mengandung kalori dan lemak yang rendah serta vitamin, mineral, polifenol, fitonutrien (Yang et al., 2004; Slimestad et al., 2007). antosianin, fruktooligosakharida dan organosulfur. Senyawa tersebut penting sebagai obat untuk berbagai jenis penyakit seperti kanker, jantung, dan diabetes (Goldman, 2011). Fitonutrien berupa senyawa fenolik dan flavonoid berfungsi sebagai antioksidan untuk orang yang bertekanan darah rendah dan mencegah berbagai jenis penyakit (Yang et al., 2004; Slimestad et al., 2007).

Halaman 2 dari 2