Nutrigenomik dan Antioksidan

Penulis: Delmi Sulastri, M. Zhikron Octoprima Orsal

ISBN: 978-623-6234-59-4

Bahasa: Indonesia

Cetakan: Pertama, 2021

Jumlah Halaman: 105 halaman

Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm

 

Sinopsis :

Semenjak ditemukan pengurutan lengkap genom manusia atau yang disebut sebagai era 'omics', maka muncul disiplin ilmu baru yaitu 'nutrigenomik', yang menjadi penghubung antara ilmu nutrisi dan genetika. Disiplin baru ini, mengevaluasi efek diet pada ekspresi gen serta bagaimana genotipe dapat menentukan respon individu terhadap zat-zat gizi yang terdapat dalam makanan. Perkembangan teknologi genomik yang sangat pesat, memungkinkan dilakukan secara simultan penentuan ekspresi ribuan gen pada tingkat transkriptomik dan proteomik tersebut.
Buku ini menjelaskan bagaimana nutrigenomik dapat memberikan wawasan baru ke dalam penelitian nutrisi dan perkembangan inovatif melalui efek nutrisi yang dipersonalisasi. Buku ini juga akan memberikan pencerahan di bidang Ilmu Nutrigenomik dan Nutrigenetik yang berkaitan dengan metabolisme antioksidan dalam tubuh manusia. Pada buku ini akan dibahas secara mendalam bagaimana peranan genetik dalam pengaturan metabolisme beberapa zat gizi yang bersifat sebagai antioksidan, seperti vitamin A, vitamin E, vitamin C, vitamin D dan omega-3.
Stres oksidatif berkembang sebagai akibat ketidakseimbangan antara produksi dan akumulasi spesies reaktif dan kemampuan tubuh untuk mengelolanya menggunakan antioksidan eksogen dan endogen. Antioksidan eksogen yang diperoleh dari makanan, termasuk vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin D dan omega-3, memiliki peran penting dalam mencegah dan mengurangi stres oksidatif. Variasi genetik individu yang mempengaruhi ekspresi protein yang terlibat dalam penyerapan, pemanfaatan dan metabolisme antioksidan ini, dapat mengubah kadar antioksidan tersebut dalam serum, yang akan berpengaruh terhadap besaran paparannya pada sel target dan kontribusi selanjutnya pada tingkat stres oksidatif. Variasi gen yang mengkode enzim ini dapat mempengaruhi aktivitas antioksidan enzimatiknya dan, dengan demikian, tingkat spesies reaktif, stres oksidatif, dan risiko perkembangan penyakit akan meningkat.
Polimorfisme di sebagian besar gen yang mengkode metabolisme antioksidan telah dikaitkan dengan keberadaan antioksidan dalam tubuh manusia, meskipun temuan ini masih kontroversi. Inkonsistensi ini sebagian, dapat dijelaskan oleh adanya interaksi dengan lingkungan. Beberapa penelitian terbaru di bidang nutrigenetika, telah meneliti interaksi antara diet, variasi genetik dalam metabolisme antioksidan, dan stres oksidatif. Ulasan ini menggambarkan hubungan antara nutrigenomik dan antioksidan untuk menunjukkan bagaimana genetika dapat berkontribusi pada zat gizi antioksidan dengan memahami efek biologis antioksidan mikronutrien pada ekspresi gen dalam upaya menuju “Personalized Diet”.

Read 1967 times