Penulis: Yulmira Yanti
ISBN:
Bahasa: Indonesia
Cetakan: Pertama, 2023
Jumlah Halaman: 103 halaman
Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm
Sinopsis :
Buah pepaya mengandung 1-1,5% protein dan merupakan sumber karotin yang merupakan precursor dari vitamin A. g per 100 gramµKandungan karotin berkisar 1,160 – 2,431 bagian yang dapat dimakan, tergantung varietasnya. Pepaya juga merupakan sumber vitamin C (69-71 mg/100 g), Kalsium (11-31 mg/100g) dan Kalium (39-337 mg/100 g). Pepaya terkenal sebagai makanan untuk diet karena rendah lemak (0,1%), karbohidrat (7-13%) dan kalori (35-39 Kcal/100 g). Selain itu, masyarakat Indonesia sudah mengenal pepaya sebagai buah yang dapat membantu membebaskan sembelit karena memiliki kadar serat yang tinggi.
Selain sebagai buah segar dan olahan, pemanfaatan tanaman pepaya cukup beragam antara lain sebagai bahan sayuran maupun untuk obat dalam pengobatan tradisional.
Batang, daun dan buah pepaya muda mengandung getah berwarna putih. Di dalam getah pepaya terdapat lebih dari 50 asam amino antara lain asam aspartat, treonin, serin, asam glutamat, prolin, glisin, alanin, valine, isoleusin, leusin, tirosin, fenilalanin, histidin, lysin, arginin, tritophan, dan sistein. Selain itu getah juga mengandung suatu enzim pemecah protein atau enzim proteolitik yang disebut papain. Papain banyak digunakan dalam industri diantaranya industri makanan dan minuman, farmasi, kosmetik, tekstil dan penyamak.
Penulis: Aprisal
ISBN: 978-623-172-098-6
Bahasa: Indonesia
Cetakan: Pertama, 2023
Jumlah Halaman: 61 halaman
Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm
Sinopsis :
Kentang merupakan komoditi strategis, karena sebagian besar masyarakat mengkonsumsinya. Pada era milenial ini semakin banyak outlet cepat saji bermunculan di mall-mall di kota-kota besar. Bukan saja di Indonesia diseluruh dunia ada out let seperti American Fried Chiken, Mac.Donald dan sejenis. Oleh karena itu tanaman kentang sudah mempunyai pasar yang jelas di masyarakat. Namun demikan untuk memproduksi kentang ini sangat diperlukan media tumbuh yang sesuai dan dapat menghasilkan kualitas yang baik.
Tanah sebagai lahan pertanian untuk usahatani kentang harus diperhatikan pengelolaannya yang berbasiskan kaedah konservasi tanah, sehingga tanah tidak cepat terdegradasi akaibat erosi tanah, etrutama dilahan miring. Buku ini dapat pakai sebagai dasar pertimbangan dalam merancang usahatani kentang yang berkelanjutan.
Adapun kandungan buku ini adalah sifat-sifat fiska, kimia tanah penting untuk tanaman kentang, erodibilitas tanah di lahan kentang, status kesuburan tanah, kesesuaian lahan, pengelolaan tanah konservasi, resapan air tanah, erosi dan pengendalian erosi tanah.
Penulis: Bilman W Simanihuruk, Masdar, Reny Herawati
ISBN: 978-623-172-020-7
Bahasa: Indonesia
Cetakan: Pertama, 2022
Jumlah Halaman: 92 halaman
Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm
Sinopsis :
Suhu atmosfir global senantiasa bergerak naik sesuai perjalanan waktu, dan bumi ini makin panas serta terasa makin signifikan menginisiasi multistress pada makhluk hidup penghuninya. Vegetasi dunia yang pada awalnya subur, mengalami stress suhu yang tidak tertanggulangi. Akibatnya, hutan rimba yang awalnya kumpulan hutan rimbun lebat, berubah menjadi hutan kecil dan semak belukar yang terdiri dari tumbuhan kayu rendah. Benua Antartika yang awalnya merupakan batu karang dari ha dua o, telah lama mencair dan banyak sekali bongkahan pinggirnya setiap hari rubuh menimbun laut, akibat peningkatan suhu atmosfir. Nasib sama juga dialami oleh enam macam tanaman pangan utama Indonesia. Tanaman ini tidak lagi berproduksi tinggi menyediakan energi kebutuhan pangan penduduk.
Sementara itu, total kebutuhan pangan selalu meningkat akibat jumlah penduduk selalu bertambah. Sehubungan dengan itu, buku ini memperkenalkan manfaat aplikasi teknologi mutasi gen, tidak hanya menghasilkan varitas produksi tinggi, berumur genjah, dan pasti meningkatkan produktifitas lahan budidaya tanaman. Spesifik penyajian pada buku ini adalah mendiskusikan mutasi gen dengan varitas produksi tinggi dan berumur genjah dengan produktifitas lahan dari budidaya padi, jagung, kacang tanah, kedelai, ubi kayu serta ubi jalar.
Kita bersama bertanggung jawab meningkatkan produktifitas lahan komuditas dimaksud tanpa henti. Semua insan pasti berada dalam jalur yang benar, jika senantiasa commit meningkatkan produktifitas lahan budidaya berkesinambungan, tidak peduli seberapa tinggi laju peningkatan suhu atmosfir bumi maupun laju pertambahan jumlah penduduk. Indonesia telah merancang program pembangunan pertanian yang mutual dengan industri pertanian.
Masalah dan rintangan utama adalah tekanan ekologi makro mengantisipasi meningkatnya suhu atmosfir global 0,050C tiap tahun. Di samping itu, profesi petani bukanlah profesi prospektus, yang menjanjikan kesejahteraan bagi individu pebisnisnya. Di Indonesia, Amerika Serikat dan Jepang, keluarga petani terdiri dari satu bapak, satu ibu, dua anak harus punya minimal berturut-turut 2, 12, dan 17 hektar tanah untuk bisa hidup tidak miskin. Indonesia pasti bergerak menuju level Amerika Serikat dan Jepang. Jadi, logis jika petani ingin meninggalkan profesi petani, dan orang lain tidak tertarik profesi tersebut.