08 September 2022 In Berita

Penulis: Eva Decroli

ISBN: 

Bahasa: Indonesia

Cetakan: Pertama, 2022

Jumlah Halaman: 83 halaman

Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm

 

Sinopsis :

Prediabetes adalah suatu kondisi yang ditandai dengan kadar gula darah yang belum termasuk dalam kategori Diabetes Melitus (DM) namun terlalu tinggi untuk dikatakan normal. Penderita prediabetes ditengah masyarakat sering ditemukan pada kelompok masyarakat dengan anggota keluarga yang menderita diabetes, sindroma metabolik, hipertensi dan obesitas. Prediabetes diawali dengan suatu kelainan genetik berupa resistensi insulin dan/atau disfungsi sel β pankreas. Faktor genetik ini akan diperburuk oleh faktor lingkungan yang tidak baik sehingga resistensi insulin dan disfungsi sel β pankreas akan meningkat dan pada saatnya akan menimbulkan kondisi prediabetes.
Prediabetes berisiko tinggi untuk berkembang menjadi diabetes melitus tipe 2 (DMT2). Prediabetes juga erat kaitannya dengan penyakit kardiovaskular, penyakit serebrovaskular, neuropati, nefropati, retinopati, penyakit arteri perifer, infeksi dan defisiensi hormon testosteron. Nampaknya prediabetes dapat menjadi pembunuh yang tersembunyi. Masalah kesehatan terkait prediabetes didasari oleh karena terdapat gangguan sistem imun dan gangguan sistem hemostasis pada penderita prediabetes itu sendiri.
Pada saat ini, prediabetes belum dikelompokkan dalam suatu penyakit dan belum menjadi fokus perhatian dalam pelayanan kesehatan, dan belum merupakan suatu penyakit yang menjadi perhatian ditengah masyarakat, padahal dampak yang ditimbulkan oleh prediabetes sangat luar biasa. Dampak prediabetes sebetulnya dapat dikurangi dengan melakukan intervensi gaya hidup sedini mungkin dan terapi farmakologi bila diperlukan. Intervensi gaya hidup dapat mengurangi risiko relatif menjadi diabetes sekitar 40% - 70%. Bila perlu penggunaan agen farmakologi dapat digunakan guna mencegah perkembangan prediabetes menjadi diabetes. Diharapkan buku ini dapat menjadi bacaan yang bermanfaat bagi masyarakat luas, khususnya penderita prediabetes, keluarga penderita diabetes, mahasiswa dalam rumpun ilmu kesehatan, tenaga medis, paramedis, dan pemangku kepentingan. Buku ini dirasa penting untuk meningkatkan pengetahuan, kewaspadaan serta usaha yang dapat dilakukan dalam mengelola prediabetes dikemudian hari.

02 September 2022 In Berita

Penulis: Delmi Sulastri, M. Zhikron Octoprima Orsal

ISBN: 978-623-6234-59-4

Bahasa: Indonesia

Cetakan: Pertama, 2021

Jumlah Halaman: 105 halaman

Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm

 

Sinopsis :

Semenjak ditemukan pengurutan lengkap genom manusia atau yang disebut sebagai era 'omics', maka muncul disiplin ilmu baru yaitu 'nutrigenomik', yang menjadi penghubung antara ilmu nutrisi dan genetika. Disiplin baru ini, mengevaluasi efek diet pada ekspresi gen serta bagaimana genotipe dapat menentukan respon individu terhadap zat-zat gizi yang terdapat dalam makanan. Perkembangan teknologi genomik yang sangat pesat, memungkinkan dilakukan secara simultan penentuan ekspresi ribuan gen pada tingkat transkriptomik dan proteomik tersebut.
Buku ini menjelaskan bagaimana nutrigenomik dapat memberikan wawasan baru ke dalam penelitian nutrisi dan perkembangan inovatif melalui efek nutrisi yang dipersonalisasi. Buku ini juga akan memberikan pencerahan di bidang Ilmu Nutrigenomik dan Nutrigenetik yang berkaitan dengan metabolisme antioksidan dalam tubuh manusia. Pada buku ini akan dibahas secara mendalam bagaimana peranan genetik dalam pengaturan metabolisme beberapa zat gizi yang bersifat sebagai antioksidan, seperti vitamin A, vitamin E, vitamin C, vitamin D dan omega-3.
Stres oksidatif berkembang sebagai akibat ketidakseimbangan antara produksi dan akumulasi spesies reaktif dan kemampuan tubuh untuk mengelolanya menggunakan antioksidan eksogen dan endogen. Antioksidan eksogen yang diperoleh dari makanan, termasuk vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin D dan omega-3, memiliki peran penting dalam mencegah dan mengurangi stres oksidatif. Variasi genetik individu yang mempengaruhi ekspresi protein yang terlibat dalam penyerapan, pemanfaatan dan metabolisme antioksidan ini, dapat mengubah kadar antioksidan tersebut dalam serum, yang akan berpengaruh terhadap besaran paparannya pada sel target dan kontribusi selanjutnya pada tingkat stres oksidatif. Variasi gen yang mengkode enzim ini dapat mempengaruhi aktivitas antioksidan enzimatiknya dan, dengan demikian, tingkat spesies reaktif, stres oksidatif, dan risiko perkembangan penyakit akan meningkat.
Polimorfisme di sebagian besar gen yang mengkode metabolisme antioksidan telah dikaitkan dengan keberadaan antioksidan dalam tubuh manusia, meskipun temuan ini masih kontroversi. Inkonsistensi ini sebagian, dapat dijelaskan oleh adanya interaksi dengan lingkungan. Beberapa penelitian terbaru di bidang nutrigenetika, telah meneliti interaksi antara diet, variasi genetik dalam metabolisme antioksidan, dan stres oksidatif. Ulasan ini menggambarkan hubungan antara nutrigenomik dan antioksidan untuk menunjukkan bagaimana genetika dapat berkontribusi pada zat gizi antioksidan dengan memahami efek biologis antioksidan mikronutrien pada ekspresi gen dalam upaya menuju “Personalized Diet”.

20 Januari 2021 In Profil

2022

 
Prediabetes  Neuroscience  

 

2021

   
 Buku Standar Pengabdian Kepada Masyarakat Program Studi Subspesialis Obstetri dan Ginekologi Peminatan Kedokteran Fetomaternal  Buku Terima Kasih Guruku  Kardiovaskuler Fetus dan Monitoring
   
Nutrigenomik dan Antioksidan    

 

 

2020

Modul Kesiapan Dokter Spesialis dalam Upaya Pencegahan Moral Hazard Melalui Bedah Kasus dan Penggunaan Simulator Code Assist Digital Coding Tools   Moral Hazard pada Asuransi Kesehatan Sosial di Indonesia Salimah Berpantun: Edukasi Wabah Pandemi Covid-19 
     
 
Phanerogams of East Coast Region of Peninsular Malaysia Modul Pola Pendidikan Teman Sebaya pada SADARI Kanker Payudara