Revitalisasi Pasar Nagari Padang Lua : Problematika Sosial Ekonomi dan Budaya

Penulis: Alfan Miko, Indraddin, Ilham Havifi

ISBN: 

Bahasa: Indonesia

Cetakan: Pertama, 2022

Jumlah Halaman: 96 halaman

Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm

 

Sinopsis :

Secara sederhana pengertian pasar adalah tempat berkumpul dan bertransaksi, di mana terjadi pertemuan tujuan dan kepentingan para pelaku di pasar.  Oleh karena itu, pasar harus dinamis mengikuti perkembangan zaman dan kepentingan serta kenyamanan para pengunjung pasar agar tidak ditinggalkan. Bukan tidak mungkin pasar yang tidak dinamis akhirnya menjadi sepi bahkan mati karena kalah bersaing dengan pasar-pasar sejenis atau pasar-pasar yang lebih besar. Secara faktual secara fisik pasar bisa di bedakan tradisional dan pasar modern. Perbedaan pasar tradisional dan modern ini biasanya dari bangunan fisi, permodalan dan cara bertransaksi di mana pasar tradisional mengandalkan proses tawar menawar, sementara pasar modern cenderung menampilkan harga pas. Selain itu, sesuai dengan kemajuan dunia teknologi, fenomena belakangan muncul pasar “online” yang menyediakan komoditas melalui digital di marketplace melalui aplikasi yang dikembangkan. Transaksi yang bersifat fisik mulai mendapat saingan model pasar baru yang tidak perlu hal-hal yang bersifat fisik seperti pasar tradisional dan pasar modern.
    

Terlepas dari persaingan pasar yang berlangsung dengan kemajuan tekonologi digital, untuk komoditas holtikura pilihan untuk berbelanja ke pasar-pasar tradisional masih merupakan pilihan utama, seperti ke Pasar Nagari Padang Lua yang bertumbuh menjadi pasar sayur terbesar untuk distribusi kebutuhan sayur  berbagai propinsi di Indonesia. Pasar yang pada tahun 1951, semula didirikan bertujuan untuk kepentingan masyarakat lokal dan sekitarnya kini sudah tumbuh pesat dan memerlukan pembenahan dan pengembangan agar menjadi pasar yang aman dan nyaman. Program pengembangan tersebut disebut sebagai revitalisasi pasar yang sudah banyak dilakukan dengan anggaran Kementrian Perdagangan dengan program revitaslisasi pasar. Untuk rencana revitalisasi Pasar Nagari Padang Lua ternyata tidak mudah, banyak hal yang perlu dibereskan dulu yang bisa dilihat sebagai sebuah dinamika sosial ekonomi dan dinamika sosial budaya bagi sebuah pasar. Hal ini disebabkan lahan pasar nagari itu ternyata milik Perusahaan Keretapi sehingga memerlukan model dan manajemen pengelolaan yang perlu menyesuaikan. Akibat lain  munculnya aktor-aktor pelaku di pasar yang merupakan “oknum” yang mempengaruhi tata kelola dan menimbulkan kemacetan karena Pasar Nagari berada dipinggir jalan raya propinsi Bukittinggi menuju Padang. Problematika tersebut yang diungkapkan dalam buku ini.

Read 1114 times